Masih inget kan waktu perpisahan tanggal 8 Mei 2012 kemaren, Bapak Bairus Salim selaku guru di Smansa menyampaikan sebuah pidato perpisahan untuk para lulusan angkatan 53 yang super duper keren ?
#terharu banget saya :'( :)
Ini dia copyright naskah pidato Beliau ..
Sungguh sangat mengesankan banget sekali :') #itu gak efektif banget ya kalimatnya ("--) :D
Pesan untuk ananda kelas XII SMA Negeri 1 Metro di hari perpisahan, Selasa 8 Mei 2012
Anakku! Mengawali pesan ini, akan kuceritakan
kepadamu kisah seorang malaikat kecil yang turun ke bumi. Lewat rahim suci ia
merentas jalan kehidupan. Tubuhnya mungil, senyumnya simpul yang lepas, setiap
menatapnya tubuhku gemas menggigil.
Ia tumbuh sebagai bunga di taman, mekar dan
menebar wewangian. Bersama waktu menyemai musim, bersama matahari menegarkan
nadi kehidupan. Ia datang membawa harapan masa depan dan mengubur dalam-dalam kecemasan
masa silam.
Anakku! Malaikat itu sekarang sudah remaja. Ibarat
padi siap memutikkan kembang harapan, ibarat sungai siap mengairi pematang-pematang
kehidupan.
Anakku! Malaikat itu adalah dirimu. Ya, dirimu
yang sangat pandai mengucap kata ibu. Aku bangga padamu.
Anakku! Sebentar lagi kau akan merantau jauh
meninggalkan tanah kelahiranmu
Tak perlu risau walau kita berbatas pulau. Burung-burung
muda terbang menguji sayap. Kau merantau mencari sayap untuk terbang meninggi
matahari.
Sebelum kau berangkat, lihatlah ke langit sana,
langit sejarah negeri ini. Negeri ini lahir dari jiwa-jiwa suci dan darah para
syuhada’. Ketubannya pecah saat bom para penjajah muncrat ke dahi nenek
moyangmu menjelma tetesan-tetesan wangi surga
Kalau sekarang tidak ada suara mesiu terdengar,
atau bom meledak bukan berarti peperangan telah usai, tapi berevolusi dalam
wajah yang lebih samar dan pribadi. Anakku! Perang saat ini lebih kejam dan tak
kenal diri! Ia menggeliat bak piton dalam sistem teknologi dan informasi. Ia
mencakar seperti harimau meruntuhkan sendi-sendi politik dan ekonomi. Ia
menghunjam bagai tombak persis di ulu hati tatanan sosial dan budaya negeri
ini.
Anakku! Ikatkan pita merah di kepalamu!
Kobarkan semangat juang di dadamu! Wujudkan mimpi-mimpi indah nenek moyangmu. Menjadi bangsa
yang merdeka, maju dan bermartabat.
Anakku! untuk menjadi pejuang yang hebat, kau harus memiliki senjata yang dahsyah.
Senjata yang kau rangkai dari manipulasi matriks pada kerangka al-jabar dan geometri.
Senjata yang tak lebur oleh larutan elektrolit dan tak hanyut oleh gelombang
elektromagnetik.
Anakku! Kau ingat filosof besar dunia, Ibn
Rusyd, gerbang kebangkian Timur dan barat. Ibn Sina yang karya besarnya ‘al-Qanun
fit-Tibb’ menginspirasi fakultas kedokteran Eropa dan Amerika. Abbas Ibn
Firnas, sang penemu konstruksi pesawat terbang ratusan tahun sebelum Leonardo
Da Vinsi menyempurnakannya. Alkhawarizmi, konseptor al-Jabar, Geometri dan
bilangan biner sehingga logika matematika melesat tak berbatas, membilang tak
berseri. Anakku! Kenalkah kau Nicholas Flamel, Albert Instein, Isac Newton,
Thomas Alfa Edison dan pejuang-pejuang keilmuan lainnya. Mereka bukan sekedar
legenda, tapi jiwa yang harus kautanam di dadamu.
Anakku! Untuk menjadi pemenang, tak cukup kau
bermodal senjata, tapi kau harus punya benteng pertahanan yang kokoh. Benteng
yang tak sekedar dibangun dengan logika kalkulus, tapi harus diperkuat dengan
baja keimanan, ketakwaan dan hati yang tulus.
Anak-anakku! Selamat jalan, selamat berjuang!
Doa kami selalu mengiringmu!
Gurumu yang selalu merindukanmu,
1 komentar:
Vimeo Videos – How the Gaming Industry Uses - Video
YouTube is a powerful way to engage with the new generation of online game creators, bringing video game content download youtube videos to a new generation, where it is
Posting Komentar